Maulid Burdah

Bagian 1

Biografi Pengarang

Syeikh Muhammad bin Sa`id bin Hammad ash-Shinhaji

Qasidah Burdah memiliki gaya bahasa yang tinggi, susunan yang indah, ungkapan yang menarik, jika dilagukan dapat mengetuk pintu hati yang tertutup, mengajak umat agar mencintai nabi yang penyayang dan penuh belai kasih sayang, didalamnya banyak mengungkapkan sifat dan kebesaran nabi Muhammad, betapa indahnya burdah melukiskan akhlak budi pekerti Rasulullah , betapa manisnya burdah memuji perangai dan kepribadian Rasulullah.

Betapa hebatnya Imam Busairi yang telah banyak mengugah umat islam melalui qasidahnya yang menarik perhatian, kemungkinan sebahagian pembaca belum mengenal kepribadian Imam al-Bushairi, disini penulis mencoba untuk menulis sebahagian biografi beliau.

Nama lengkap beliau
Imam al-Alim Muhammad bin Sa`id bin Hammad bin Muhsin bin Abdullah bin Shinhaj bin Hilal ash-Shinhaji, orang tua beliau berasal dari desa Bushair bahagian So`id Mesir, sebab itulah beliau dinisbahkan kepada al-Bushairi.

Beliau lahir pada tahun 608 hijriyah sebagaimana yang disebutkan oleh Syeikh Doktor Sa`ad Abu al-As`ad, tetapi Ali Basa Mubarak mengungkapkan bahwa kelahiran beliau pada tahun 698 hijriyah, dari hasil penelitian saya bahwa apa yang diungkapkan oleh Ali Mubarak Basa didalam kitabnya " Khithath Taufiqiyah al-Jadidah " merupakan satu kekeliruan, sebab Imam Bushairi merupakan murid Syeikh AbuAbbas al-Mursi, semantara Imam Abu Abbas al-Mursi meninggal dunia pada tahun 686 hijriah, dengan mengikuti apa yang telah disebut oleh Ali Mubarak bahwa Imam Bushairi belum lagi lahir ketika meninggalnya Imam Abu Abbas al-Mursi, diperkuat dengan apa yang di sebutkan oleh Syeikh Daud bin Sulaiman an-Naqsyabandi dan Imam Abu Ali Hasan bin Muhammad bin Qasim asy-Syadzuli bahwa Imam Bushairi lahir pada tahun 608 hijriyah.

Beliau telah mempelajari ilmu tasawuf dan mengambil bai`ah tarikat Syadzuliyah dari Imam al-Arif billah Abu Abbas al-Mursi Khalifah Imam Abu Hasan syadzili, kehebatan dan kewarakan gurunya sangat mempengaruhi jiwa dan budi pekerti Imam Bushairi.

Sebab - sebab ditulisnya qasidah Burdah

Imam Bushairi terkena penyakit lumpuh yang tidak mempu menggerakkan tubuhnya, telah letih dan lelah berobat dengan berbagai macam obat dari para dokter dan ahli kesehatan, namun hasilnya tidak memiliki perobahan, maka beliau mencoba untuk membuat satu qasidah yang yang memohon dengan barkah memuji Rasulullah akan mendapatkan kesembuhan dari Allah, ketika setelah sampai pada kalimat فمبلغ العلم فيه أنه بشر kemudian beliau melihat RAsulullah didalam mimpinya sambil berkata : " Sumpurnakanlah bait sa`ir itu dengan kalimat : " وأنه خير خلق كلهم " kemudian Rasulullah saw menyapu tubuh Imam al-Bushairi sehingga tubuhnya menjadi sebuh dari kelumpuhan.

Berkata Imam Syeikh Hasan al-`Adawi : Ketika Imam al-Bushairi keluar dari rumahnya beliau berjumpa dengan seorang lelaki yang soleh, kemudian meminta agar beliau memperdengarkan qasidah burdahnya, Imam Bushairi merasai keheranan, sebab beliau belum pernah menceritakan segala kejadian yang dia alami kepada orang lain, ketika Imam Bushairi bertanya kepada lelaki tersebut bagaimana beliau mengetahui kejadian tersebut, lelaki tersebut menjawab bahwa beliau mendengar Imam al-bushairi melantunkan sa`irnya di hadapan Rasulullah.

Diantara ulama-ulama besar yang meriwayatkan qasidah Burdah baik secara langsung maupun tidak langsung dari Imam al-Bushairi adalah :

1 - Mufassir al-Qur`an Abu al-Hayyan al-Andalusi.
2 - al-Hafizh Ibnu Sayyidinnas.
3 - Imam al-Hafiz Zainuddin al-Iraqi.
4 - al-Hafiz Ibnu Mulaqan.
5- al-Mujtahid Umar bin Ruslan al-Bulqini.
6 - al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani.
7 - al-Hafizh Sayuti.


Perhatian ulama terhadap qasidah Burdah
Qasidah Burdah merupakan qasidah yang paling masyhur di kalangan ulama islam, sehingga para ulama memiliki perhatian yang besar dalam menjaga dan melestarikan Burdah, seperti Syeikh Daud bin Sulaiman an-Naqsyabandi yang membuat sebuah karangan khusus menolak segala hujatan dan tohmah yang di tujukan kepada Qasidah Burdah, kitab tersebut diberi nama " Nahtu Hadidi al-Batil Wa Baradahu Bi Adillati al-Haqi adz-Dzaabati `An Sohibi al-Burdah ", ada pula diantara ulama yang mensyarahkan qasidah Burdah, diantara yang telah mensyarahkannya adalah :

1 - Syeikh Ibnu Marzuq at-Tilmisani al-Maliki.
2 - al-Imam Abu al-BAqa` al-Hanafi.
3 - al-Imam Jalaluddin al-Mahalli.
4 - al-Imam Zakariya al-Ansori.
5 - al-Hafiz Syihabuddin al-Qastolani.
6 - al-Allamah Sa`addudin at-Taftijani.
7 - Syeikh Khalid al-Azhari.
8 - Syeikh Hasan al-`Adawi al-Hamzawi .


Imam Bushairi meninggal dunia pada tahun 696 hijriyah, dan dikuburkan di Iskandariyah ( Alexander ) didalam sebuah mesjid yang indah berhampiran dengan gurunya Sidi Abu Abbas al-Mursi.

Rujukkan :
1 - Nailul Khairat Malmusah karangan Doktor Sa`ad Abu As`ad halaman 181.
2 - Khithathu at-Taufiqiyah al-Jadidah karangan Ali Basa Mubarak , juz : 10 , halaman 16.
3 - Tabaqat Syadzuliyah al-Kubra karangan Syeikh Abi Ali Hasan bin Muhammad bin Qasim al-Kuhun asy-Syadzuli, halaman :89.
4 - Nahtu Hadidi al-Batiki Wa Baradah Bi Adillati al-Haqq adz-Dzaabah `An Sohibul Burdah, halaman: 17


Qasidah Burdah
Oleh:
Al-Alim Muhammad bin Sa`id bin Hammad ash-Shinhaji
sumber : http://allangkati.blogspot.com

Bagian 2

Al-Fashlul Awwal - 1

Responsive devices

Artinya - Indonesia

Burdah al Bushiri (bag 1)
===================
Cinta Sang Kekasih
===================
Apakah karena Mengingat Para kekasih di Dzi Salam. Kau campurkan air mata di pipimu dengan darah.

Ataukah karena angin berhembus dari arah Kazhimah. Dan kilat berkilau di lembah Idlam dalam gulita malam.

Mengapa bila kau tahan air matamu ia tetap basah. Mengapa bila kau sadarkan hatimu ia tetap gelisah.

Apakah sang kekasih kira bahwa tersembunyi cintanya. Diantara air mata yang mengucur dan hati yang bergelora.

Jika bukan karena cinta takkan kautangisi puing rumahnya. Takkan kau bergadang untuk ingat pohon Ban dan ‘Alam.

Dapatkah kau pungkiri cinta, sedang air mata dan derita. Telah bersaksi atas cintamu dengan jujur tanpa dusta.

Kesedihanmu timbulkan dua garis tangis dan kurus lemah. Bagaikan bunga kuning di kedua pipi dan mawar merah.

Memang terlintas dirinya dalam mimpi hingga kuterjaga. Tak hentinya cinta merindangi kenikmatan dengan derita.

Maafku untukmu wahai para pencaci gelora cintaku. Seandainya kau bersikap adil takkan kau cela aku.

Kini kau tahu keadaanku, pendusta pun tahu rahasiaku. Padahal tidakjuga kunjung sembuh penyakitku.

Begitu tulus nasihatmu tapi tak kudengar semuanya. Karena untuk para pencaci, sang pecinta tuli telinganya.

Aku kira ubanku pun turut mencelaku. Padahal ubanku pastilah tulus memperingatkanku.

Al-Fashlus Tsani - 2

Responsive devices

Artinya - Indonesia

Peringatan akan Bahaya Hawa Nafsu
==================================
Sungguh hawa nafsuku tetap bebal tak tersadarkan. Sebab tak mau tahu peringatan uban dan kerentaan.

Tidak pula bersiap dengan amal baik untuk menjamu. Sang uban yang bertamu di kepalaku tanpa malu-malu.

Jika kutahu ku tak menghormati uban yang bertamu. Kan kusembunyikan dengan semir rahasia ketuaanku itu.

Siapakah yang mengembalikan nafsuku dari kesesatan. Sebagaimana kuda liar dikendalikan dengan tali kekang.

Jangan kau tundukkan nafsumu dengan maksiat. Sebab makanan justru perkuat nafsu si rakus pelahap.

Nafsu bagai bayi, bila kau biarkan akan tetap menyusu. Bila kau sapih ia akan tinggalkan menyusu itu.

Maka kendalikan nafsumu, jangan biarkan ia berkuasa. Jika kuasa ia akan membunuhmu dan membuatmu cela

Gembalakanlah ia, ia bagai ternak dalam amal budi. Janganlah kau giring ke ladang yang ia sukai.

Kerap ia goda manusia dengan kelezatan yang mematikan. Tanpa ia tahu racun justru ada dalam lezatnya makanan.

Kumohon ampunan Allah karena bicara tanpa berbuat. Kusamakan itu dengan keturunan bagi orang mandul.

Kuperintahkan engkau suatu kebaikan yang tak kulakukan. Tidak lurus diriku maka tak guna kusuruh kau lurus.

Aku tak berbekal untuk matiku dengan ibadah sunnah. Tiada aku dan puasa kecuali hanya yang wajib saja.
-------------------------------------------------

Al-Fashlus Tsalis - 3

Responsive devices

Artinya - Indonesia

Syair Burdah al Bushiri (bag 3)
=======================
Pujian Kepada Nabi SAW
=======================
Kutinggalkan sunnah Nabi yang sepanjang malam. Beribadah hingga kedua kakinya bengkak dan keram.

Nabi yang karena lapar mengikat pusarnya dengan batu. Dan dengan batu mengganjal Perutnya yang halus itu.

Kendati gunung emas menjulang menawarkan dirinya. la tolak permintaan itu dengan perasaan bangga.

Butuh harta namun menolak, maka tambah kezuhudannya. Kendati butuh pada harta tidaklah merusak kesuciannya.

Bagaimana mungkin Nabi butuh pada dunia. Padahal tanpa dirinya dunia takkan pernah ada.

Muhammadlah pemimpin dunia akherat. Pemimpin jin dan manusia, bangsa Arab dan non Arab.

Nabilah pengatur kebaikan pencegah mungkar. Tak satu pun setegas ia dalam berkata ya atau tidak.

Dialah kekasih Allah yang syafa’atnya diharap. Dari tiap ketakutan dan bahaya yang datang menyergap.

Dia mengajak kepada agama Allah yang lurus. Mengikutinya berarti berpegang pada tali yang tak terputus.

Dia mengungguli para Nabi dalam budi dan rupa. Tak sanggup mereka menyamai ilmu dan kemuliaannya.

Para Nabi semua meminta dari dirinya. Seciduk lautan kemuliaannya dan setitik hujan ilmunya.

Para Rasul sama berdiri di puncak mereka. Mengharap setitik ilmu atau seonggok hikmahnya.

Dialah Rasul yang sempurna batin dan lahirnya. Terpilih sebagai kekasih Allah pencipta manusia.

Dalam kebaikanya, tak seorang pun menyaingi. Inti keindahannya takkan bisa terbagi-bagi.

Jauhkan baginya yang dikatakan Nasrani pada Nabinya. Tetapkan bagi Muhammad pujian apapun kau suka.

Nisbatkan kepadanya segala kemuliaan sekehendakmu. Dan pada martabatnya segala keagungan yang kau mau.

Karena keutamaannya sungguh tak terbatas. Hingga tak satupun mampu mengungkapkan dengan kata.

Jika mukjizatnya menyamai keagungan dirinya. Niscaya hiduplah tulang belulang dengan disebut namanya.

Tak pernah ia uji kita dengan yang tak diterima akal. Dari sangat cintanya, hingga tiada kita ragu dan bimbang.

Seluruh mahluk sulit memahami hakikat Nabi. Dari dekat atau jauh, tak satu pun yang mengerti.

Bagaikan matahari yang tampak kecil dari kejauhan. Padahal mata tak mampu melihatnya bila berdekatan.

Bagaimana seseorang dapat ketahui hakikat Sang Nabi Padahal ia sudah puas bertemu dengannya dalam mimpi

Puncak Pengetahuan tentangnya ialah bahwa ia manusia Dan ia adalah sebaik baik seluruh ciptaan Allah

Segala mukjizat para Rasul mulia sebelumnya Hanyalah pancaran dari cahayanya kepada mereka

Dia matahari keutamaan dan para Nabi bintangnya Bintang hanya pantulkan sinar mentari menerangi gulita

Alangkah mulia paras Nabi yang dihiasi pekerti Yang memiliki keindahan dan bercirikan wajah berseri

Kemegahannya bak bunga, kemuliaannya bak purnama Kedermawanannya bak lautan, kegairahannya bak sang waktu

la bagaikan dan memang tiada taranya dalam keagungan Ketika berada di sekitar pembantunya dan di tengah pasukan

Bagai mutiara yang tersimpan dalam kerangnya Dari kedua sumber, yaitu ucapan dan senyumannya

Tiada keharuman melebihi tanah yang mengubur jasadnya Beruntung orang yang menghirup dan mencium tanahnya

Al-Fashlur Rabi' - 4

Responsive devices

Artinya - Indonesia

Kelahiran Sang Nabi SAW
=======================
Kelahiran Sang Nabi menunjukkan kesucian dirinya Alangkah eloknya permulaan dan penghabisannya

Lahir saat bangsa Persia berfirasat dan merasa Peringatan akan datangnya bencana dan angkara murka

Dimalam gulita singgasana kaisar Persia hancur terbelah Sebagaimana kesatuan para sahabat kaisar yang terpecah

Karena kesedihan yang sangat, api sesembahan padam Sungai Eufrat pun tak mengalir dari duka yang dalam

Penduduk negeri sawah bersedih saat kering danaunya Pengambil air kembali dengan kecewa ketika dahaga

Seakan sejuknya air terdapat dalam jilatan api Seakan panasnya api terdapat dalam air, karena sedih tak terperi

Para jin berteriak sedang cahaya terang memancar Kebenaran pun tampak dari makna kitab suci maupun terujar

Mereka buta dan tuli hingga kabar gembira tak didengarkan Datangnya peringatan pun tak mereka hiraukan

Setelah para dukun memberi tahu mereka Agama mereka yang sesat takkan bertahan lama

Setelah mereka saksikan kilatan api yang jatuh dilangit Seiring dengan runtuhnya semua berhala dimuka bumi

Hingga lenyap dan pintu langitNya Satu demi satu syetan lari tunggang langgang tak berdaya

Mereka berlarian laksana lasykar Raja Abrahah Atau bak pasukan yang dihujani kerikil oleh tangan Rasul

Batu yang Nabi lempar sesudah bertasbih digenggamannya Bagaikan terlemparnya Nabi Yunus dan perut ikan paus

Al-Fashlul Khamits - 5

Responsive devices

Artinya - Indonesia

Mukjizat Sang Nabi SAW
======================
Pohon-pohon mendatangi seruannya dengan ketundukkan Berjalan dengan batangnya dengan lurus dan sopan

Seakan batangnya torehkan sebuah tulisan Tulisan yang indah di tengah-tengah jalan

Seperti juga awan gemawan yang mengikuti Nabi Berjalan melindunginya dari sengatan panas siang hari

Aku bersumpah demi Allah pencipta rembulan Sungguh hati Nabi bagai bulan dalam keterbelahan

Gua Tsur penuh kebaikan dan kemuliaan. Sebab Nabi dan Abu Bakar di dalamnya, kaum kafir tak lihat mereka

Nabi dan Abu Bakar Shiddiq aman didalamnya tak cedera Kaum kafir mengatakan tak seorang pun didalam gua

Mereka mengira merpati takkan berputar diatasnya Dan laba laba takkan buat sarang jika Nabi didalamnya

Perlindungan Allah tak memerlukan berlapis baju besi Juga tidak memerlukan benteng yang kokoh dan tinggi

Tiada satu pun menyakiti diriku, lalu kumohon bantuan Nabi Niscaya kudapat pertolongannya tanpa sedikit pun disakiti

Tidaklah kucari kekayaan dunia akhirat dari kemurahannya Melainkan kuperoleh sebaikbaik pemberiannya

Janganlah kau pungkiri wahyu yang diraihnya lewat mimpi Karena hatinya tetap terjaga meski dua matanya tidur terlena

Demikian itu tatkala sampai masa kenabiannya Karenanya tidaklah diingkari masa mengalami mimpinya

Maha suci Allah, wahyu tidaklah bisa dicari Dan tidaklah seorang Nabi dalam berita gaibnya dicurigai

Kerap sentuhannya sembuhkan penyakit Dan lepaskan orang yang berhajat dari temali kegilaan

Doanya menyuburkan tahun kekeringan dan kelaparan Bagai titik putih di masa-masa hitam kelam

Dengan awan yang curahkan hujan berlimpah Atau kau kira itu air yang mengalir dari laut atau lembah

Al-Fashlus Saadis - 6

Responsive devices

Artinya - Indonesia

Kemulian Al-Qur'an dan pujian terhadapnya
=========================================
Biarkan kusebut beberapa mukjizat yang muncul pada Nabi Seperti nampaknya api jamuan, malam hari diatas gunung tinggi

Mutiara bertambah indah bila ia tersusun rapi Jika tak tersusun nilainya tak berkurang sama sekali

Segala pujian itu puncaknya adalah memuji Sifat dan pekerti mulia yang ada pada Nabi

Ayat ayat Al Qur'an yang diturunkan Allah adalah baharu Tapi Allah adalah kekal tak kenal waktu

Ayat-ayat yang tak terikat waktu dan kabarkan kita Tentang hari kiamat, kaum 'Aad dan negeri Irom

Ayat ayat yang selalu bersama kita dan mengungguli Mukjizat para Nabi yang muncul tapi tak lestari

Penuh kepastian dan tak sisakan bagi para musuh segala keraguan. Ayat yang tak sedikit pun menyimpang dari kebenaran

Tak satu ayat pun ditentang kecuali musuh terberatnya Akan kembali kepadanya dengan salam dan beriman

Keindahan sastranya membuat takluk penentangnya Bak pencemburu membela kehormatan dari tangan pendosa

Baginya makna-makna yang saling menunjang bak ombak lautan Yang nilai keindahannya melebihi mutiara berkilauan

Keajaibannya banyak dan tak terhingga Dan keajaiban itu tak satu pun membuat bosan kita

Teduhlah mata pembacanya, lalu kukatakan padanya Beruntunglah engkau, berpeganglah selalu pada taliNya

Jika kau baca ia karena takut panas neraka Lazha Padamlah panas neraka Lazha karena kesejukannya

Bagai telaga Kautsar wajah pendosa jadi putih karenanya Padahal dengan wajah hitam arang mereka datangi ia

la lurus bagai shirath, adil bagai timbangan Kitab kitab lain takkan selanggeng ia dalam keadilan

Jangan heran pada pendengkinya yang selalu ingkar Pura-pura bodoh padahal ia cukup paham dan pintar

Bagai orang sakit mata yang pungkiri sinar mentari Bagai orang sakit yang lezatnya air ia pungkiri

Al-Fashlus Sab`ah - 7

Responsive devices

Artinya - Indonesia

Isra' Mi'raj Nabi SAW
=====================
Wahai manusia terbaik yang dituju pekarangannya Dijalan atau menunggangi unta yang cepat larinya

Wahai Nabi yang jadi pertanda bagi pencari kebenaran Yang jadi karunia terbesar bagi pencari nikmat Tuhan

Malam itu kau berjalan dari Masjidil Haram ke Al Aqsha Bagai purnama yang bergerak di malam gulita

Kau terus saja meninggi hingga sampai tempat terdekat Yang tak seorang pun mencapai atau mengharap

Para nabi mendahulukanmu berdiri di depan Tak ubahnya penghormatan pelayan kepada sang tuan

Kau terobos tujuh lapis langit bersama mereka Dalam barisan para malaikat kaulah pemimpin mereka

Hingga tak satu puncak pun tersisa bagi pengejarmu Tak sederajat pun bagi pencari kemuliaan tersisa olehmu

Karena keluhuramu, derajat menjadi rendah semua Ketika kau diseru bagai pemimpim tunggal yang mulia

Agar kau peroleh hubungan khusus yang terselubungkan Juga rahasia yang senantiasa tersimpan

Kau beroleh kebanggaan yang tak terbagi Kau lewati setiap derajat tanpa seorang pun menyaingi

Sungguh agung derajat yang kau dapatkan Sungguh jarang nikmat yang kepadamu telah diberikan

Kabar gembira wahai ummat islam bagi kita tiang kokoh Yang dengan Inayah dari Allah, tak akan roboh

Ketika Allah juluki ia rasul termulia karena sangat taat la rasul termulia maka jadilah kita sebaik baik umat

Al-Fashlut Tsamin - 8

Responsive devices

Artinya - Indonesia

Jiwa Patriot Rasulullah SAW dan Tawasul kepada Rasulullah
=============================
Berita kenabian membuat musuh takut dan gundah Bak lolongan serigala yang takutkan si kambing lengah

Tak henti ia lawan para musuh di medan pertempuran Hingga mereka bagai daging terserak diatas meja jamuan

Mereka ingin lari dan mati saja bak kawan yang terkapar Mati menggelepar dikoyak Elang dan burung Nasar

Siang malam berlalu tanpa mereka kenal waktu Hingga tiba bulan terlarang ketika Nabi hentikan perang

Islam datang bagai tamu yang singgah di pekarangan Yang sangat ingin membunuh musuh musuh Islam

la bawa lautan pasukan diatas kuda yang meluncur Membawa para gagah berani bagai ombak yang berdebur

Mereka pejuang yang mengharap syahid dan surga Allah Menyerang untuk membasmi dan memusnahkan kekafiran

Sehingga berkat mereka, Islam yang semula tak dikenal Menjadi tersohor dalarn jalinan kekerabatan yang kental

Karena keperkasaan mereka hati musuh takut dan gelisah Apakah bedanya anak domba dan si pemberani gagah

Siapa saja yang bersama Rasulullah beroleh kemenangan Singa di rimba bila menemuinya akan diam gemetaran

Takkan kau lihat sahabat Nabi yang tak menang Takkan ada musuh Nabi yang tak jadi pecundang

la tempatkan umatnya dalam benteng agamanya Bagai singa yang tinggal di hutan bersama anaknya

Seringkali Al Qur'an jatuhkan para pendebat Seringkali dalil-dalil kalahkan musuh Muhammad

Cukup sebagai mukjizat, Nabi berilmu padahal buta huruf Di zaman Jahiliyah, Nabi terdidik tanpa pengasuh ---(ooo)---

Tawassul Kepada Nabi SAW

Kupuji Nabi dengan pujian agar dosaku diampunkan Karena umurku habis untuk bersyair dan pengabdian

Keduanya mengalungi dosa yang menakutkan seakan aku hewan sembelihan yang siap dikorbankan

Kuturuti godaan masa muda untuk bersyair dan mengabdi Tiada satu pun kudapat kecuali dosa dan sesal diri

Alangkah ruginya jiwaku dalam perniagaamya Tak pernah membeli dan menawar agama dengan dunia

Barang siapa menjual akherat untuk dunia sesaat Jelas ia tertipu dalam setiap jual beli yang diakad

Jika kuperbuat dosa, janjiku pada Nabi tidaklah gugur Juga tali hubunganku dengannya tidaklah terputus

Namaku juga Muhammad (Bushiri), jaminanku buat Nabi Dialah sebaik baik manusia yang tepati janji

Jika kelak di akherat la tak sudi menolongku Maka alangkah rugi dan celakanya diriku

Tapi mustahil ia tolak para peminta syafaatnya Atau peminta perlindungannya pulang dengan sia sia

Semenjak kuwajibkan diriku untuk memberinya pujian Kudapatkan Nabi sebaik baik pemberi pertolongan

Pemberiamya tak luputkan seorangpun pemintanya Karena hujan mengguyur bunga di bukit secara merata

Dengan pujian ini tidaklah kuinginkan gemerlap dunia Seperti yang Zuhair mula ketika ia puji Raja Haram

Al-Fashlut Taasi' - 9

Responsive devices

Artinya - Indonesia

Artinya

Al-Fashlul 'Aasyir - 10

Responsive devices

Artinya - Indonesia

Artinya

Bagian 3

Penutup

Responsive devices

About This App

This app rocks! Go home